NO
|
CIRI-CIRI UMUM NEGERI DEMOKRASI
|
ADA / TIDAK
BERSERTA ALASANYA
|
KUALITAS DAN KEKURANGANNYA
|
1
|
Adanya lembaga perwakilan rakyat yang
mencerminkan kehendak rakyat
|
Ada, alasannya karena diIndonesia sudah terdapat
lembaga DPR yang anggotanya dipilih oleh rakyat secara langsung.
|
Kualitas :
secara umum sudah bisa menampung pendapat dari rakyat.
Kekurangan
: belum bisa secara maksimal memenuhi kehendak rakyat, dan para anggota DPR banyak yang terjerat korupsi & melakukan penyalahgunaan kedudukan.
|
2
|
Adanya pemilu yang luber jurdil
|
Ada, dapat dibuktikan dengan adanya pemilu
presiden dan pilkada di Indonesia, agar rakyat Indonesia dapat memilih secara
langsung wakil rakyat.
|
Kualitas :
pelaksanaannya sudah mencangkup seluruh daerah diIndonesia sehingga rakyat
bisa memilih secara langsung pemimpinya, dan pemilu diIndonesia dapat diikuti
oleh para pemilih yang menyandang cacat fisik seperti tunanetra.
Kekurangan
: pendataan peserta pemilu masih kurang baik sehingga ada yang ada yang mengikuti
pemilu 2 kali, banyak peserta pemilu memilih dengan asal-asalan sehingga menyebabkan
terpilihnya wakil rakyat yang kurang berkualitas, dan masyarakat masih banyak
yang kurang antusias dengan pemilu dan memilih menjadi golput.
|
3
|
Adanya parpol lebih dari satu
|
Ada , alasannya karena saat pemilu diIndonesia
sudah terdapat lebih dari satu parpol dan bahkan jumlahnya lebih dari 30 buah
parpol.
|
Kualitas : dengan
banyaknya parpol dapat menampung banyak apresiasi rakyat, dan rakyat pun
dapat memilih untuk masuk ke parpol yang memiliki kesamaan visi dan misi dengan dirinya.
Kekurangan
: tidak semua parpol memiliki kualitas yang bagus, dan jika terlalu banyak
parpol akan membutuhkan lebih banyak biaya saat pemilu.
|
4
|
Adanya partai politik oposisi
|
Ada, karena dalam pemerintahan Indonesia terdapat
partai koalisi yang memihak presiden dan partai oposisi yang tidak memihak
presiden agar pemerintahan tidak ditentukan oleh para pemegang kekuasaan saja.
|
Kualitas :
partai oposisi dapat menampung pendapat rakyat yang berlainan dengan
pemerintahan, dan berusaha melakukan pengawasan agar kekuasaan tidak dikuasi
oleh satu pihak saja.
Kekurangan
: terkadang partai oposisi membuat pertentangan dalam pemerintahan dalam
memilih keputusan karena berbeda pendapat , dan terlihat seperti ingin
merebut dan menjatuhkan kekusaan
tertinggi.
|
5
|
Adanya kebebasan pers
|
Ada, karena sekarang wartawan dapat mencari
informasi dengan bebas dan lebih mudah, juga dapat diberitakan secara luas
tanpa ada yang ditutupi.
|
Kualitas :
kualitas atau kelebihannya rakyat dapat mengetahui berita yang berkualitas
& benar-benar terjadi tanpa kebohongan dan berita diungkap secara
menyeluruh.
Kekurangan
: masih ada pekerja berita yang menambah informasi palsu kedalam beritanya,
atau hanya menampilkan berita jelek/buruk karena lebih menarik dan laku
dimasyarakat.
|
6
|
Adanya kekuasaan kehakiman yang bebas dan tidak
memihak
|
Ada, karena terdapat lembaga hukum dan pengadilan
seperti MA dan MK di Indonesia.
|
Kualitas :
kualitasnya cukup bagus dengan menegakkan hukum diIndonesia dan membela yang
benar serta menghukum yang salah.
Kekurangan
: hukum diIndonesia kurang tegas dan masih bisa dibeli dengan
uang sehingga hanya menguntungkan satu pihak saja.
|
7
|
Adanya pendidikan politik bagi warga negara
|
Ada, dengan adanya pelajaran PKN diKBM pada
sekolah-sekolah diIndonesia.
|
Kualitas :
pendidikan politik diIndonesia sudah cukup baik sehingga dapat membuat warga Negara secara umum
mengetahui dunia politik dan
pemerintahan.
Kekurangan
: belum semua orang mendapatkan pendidkan politik dengan baik karena kurang sarana dan prasarana sekolah,
dan bagi orang memiliki ilmu politik
kurang dimanfaatkan untuk memajukan Indonesia.
|
Kamis, 10 November 2011
CIRI-CIRI UMUM NEGERI DEMOKRASI
Berikut ini adalah ciri-ciri umum negeri demokrasi berserta contoh komentar tentang kualitas dan kekurangannya :
Sabtu, 08 Oktober 2011
SEJARAH: KERAJAAN BALI KUNO_(sma kelas XI)
GEOGRAFIS
Kerajaan Bali kuno terletak dipulau Bali yang berada di sebelah timur pulau jawa.
Kerajaan bali mempunyai hubungan sejarah yang erat dengan kerajaan-kerajaan dipulau jawa khususnya jawa timur (singasari dan majapahit).KEHIDUPAN POLITIK
Pada prasasti tertua diBali (tahun 882 M) memberitakanperintah membuat pertapaan & pasanggrahan di Bukit Kintamani, tetapi tidak disebutkan raja yang memerintah.
Demikian juga prasasti berangka tahun 911 M, yang isinya memberi izin kepada penduduk Desa Trunyaan membangun tempat suci bagi pemujaan Bhattara da Tonta
Munculnya kerajaan bali dapat diketahui melalui prasasti Blanjong (Sanur) yang berangka tahun 914 M yang ditulis dengan huruf Pranagari dan Kawi, sedangkan bahasanya ialah Bali Kuno dan Sanskerta.
RAJA-RAJA YANG MEMERINTAH DI KERAJAAN BALI :
• Raja Pertama ialah Kesari Warmadewa yang bertakhta di Istana Singhadwala & merupakan raja yang mendirikan Dinasti Warmadewa. Dua tahun kemudian ia digantikan Ugrasena.
• Raja Ugrasena (915-942) bertakhta di Istana singhamandawa & ia meninggalkan sembilan prasasti yang umumnya berisi pembebasan pajak untuk daerah-daerah tertentu.
• Raja ke-3 adalah Aji Tabanendra Warmadewa (955-967) ia memerintah bersama permaisurinya yaitu Sri Subadrika Dharmadewi.
• Raja ke-4 adalah Janasadhu Warmadewa (975-983).
• Tahun 983 muncul raja wanita yang bernama Sri Wijaya Mahadewi, yang kemudian digantikan oleh Udayana Warmadewa.
Udayana Warmadewa memerintah bersama permaisurinya yaitu Gunapriya Dharmapatni yang lebih dikenal Mahendradatta, mereka memerintah bersama sampai tahun 1001 M, karena pada tahun itu Mahendradatta meninggal. Udayana meneruskan pemerintahannya sampai tahun 1011 M. Udayana memiliki 3 orang anak yaitu : Airlangga, Marakata, dan Anak Wungsu. Karena Airlangga menjadi menantu Dharmamangsa di Jawa Timur, maka yang menggantikan Udayana adalah Marakata.
• Raja Marakata (1011-1022) bergelar Dharmawangsawardhana Marakata Pangkajasthana Uttunngadewa , ia dianggap sebagai kebenaran hukum yang selalu memerhatikan & melindungi rakyat, maka ia disegani & ditaati oleh rakyatnya. Pengganti Marakata ialah Anak Wungsu.
• Anak Wungsu (1049-1077) adalah raja yang paling banyak meninggalkan prasasti (kurang lebih 28 buah prasasti) dan ia berhasil mewujudkan kerajaan yang damai, aman, dan sejahtera. Anak Wungsu dianggap oleh rakyatnya sebagai penjelmaan Dewa Hari (Dewa kebaikan), dan masa pemerintahannya gemilang. Anak Wungsu berhasil membangun kompleks percandian di Gunung Kawi, dan setelah ia meninggal, ia didharmakan di candi tersebut.
• Raja Jayasakti (1135-1150), pada saat itu agama Buddha, Siwaisme, dan Waisnama berkembang dengan baik, dan ia disebut sebagai penjelmaan Dewa Wisnu. Kitab undang-undang yang berlaku pada saat itu adalah Utara Widdhi Balawan & Raja Wacana/Rajaniti.
• Raja Jayapangus (1177-1181) yang dianggap sebagai penyelamat rakyat yang terkena malapetaka karena melalaikan ibadah, ia mendapat wahyu dari dewa untuk mengajak rakyat mengadakan ritual agama yang sekarang dikenal dengan Upacara Galungan. Kitab yang digunakan adalah kitab Mana Wakamandaka.
Setelah Jayapangus, Bali diperintah oleh raja-raja yang lemah. Bali kemudian berhasil ditaklukan oleh Gajah Mada dan menjadi wilayah kekuasaan Malapahit.
Kehidupan Sosial Ekonomi
Structure masyarakat pada masa Kerajaan Bali Kuno sesuai dengan kebudayaan Hindu India.
Yaitu dengan sistem kasta yang disebut caturwarna. Untuk masyarakat yang diluar kasta disebut budak / njaba.
Kegiatan perdagangannya pun sudah cukup maju. Dibeberapa desa terdapat golongan saudagar yang disebut wanigrama dan wanigrami. Mereka memiliki pejabat yang mengurus kegiatan perdagangan yang disebut banigrama/banigrami
KEHIDUPAN BUDAYA
Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Bali berpengaruh besar pada masyarakatnya, agama Hindu diBali telah bercampur dengan adat-istiadat sehingga Hindu khas Bali disebut Hindu Dharma.
Agama Buddha juga berkembang walau tak sepesat agama Hindu.Karena dapat diketahui dari jumlah pendeta Hindu yang bergelar dang acarrya lebih bayak daripada pendeta agama Buddha yang bergelar dang upadhyaya.
Di bidang budaya berkaitan dengan kehidupan keagamaan dapat dilihat dari bangunan peninggalan masa kuno seperti Candi Padas di Gunung Kawi dan Pura Agung Besakih
Agama Hindu dan Buddha dapat hidup berdampingan seacara damai menunjukan adanya toleransi yang tinggi dalam masyarakat Bali.
Langganan:
Postingan (Atom)