Kamis, 10 November 2011

CIRI-CIRI UMUM NEGERI DEMOKRASI

Berikut ini adalah ciri-ciri umum negeri demokrasi berserta contoh  komentar tentang kualitas dan kekurangannya :


NO

CIRI-CIRI UMUM NEGERI DEMOKRASI

ADA / TIDAK
BERSERTA ALASANYA


KUALITAS DAN KEKURANGANNYA
1
Adanya lembaga perwakilan rakyat yang mencerminkan kehendak rakyat
Ada, alasannya karena diIndonesia sudah terdapat lembaga DPR yang anggotanya dipilih oleh rakyat secara langsung.
Kualitas : secara umum sudah bisa menampung pendapat dari rakyat.
Kekurangan : belum bisa secara maksimal memenuhi kehendak  rakyat, dan para anggota DPR  banyak yang terjerat korupsi  & melakukan penyalahgunaan  kedudukan.
2
Adanya pemilu yang luber jurdil
Ada, dapat dibuktikan dengan adanya pemilu presiden dan pilkada di Indonesia, agar rakyat Indonesia dapat memilih secara langsung wakil rakyat.
Kualitas : pelaksanaannya sudah mencangkup seluruh daerah diIndonesia sehingga rakyat bisa memilih secara langsung pemimpinya, dan pemilu diIndonesia dapat diikuti oleh para pemilih yang menyandang cacat fisik seperti tunanetra.
Kekurangan : pendataan peserta pemilu masih kurang baik sehingga ada yang ada yang mengikuti pemilu 2 kali, banyak peserta pemilu memilih       dengan asal-asalan sehingga menyebabkan terpilihnya wakil rakyat yang kurang berkualitas, dan masyarakat masih banyak yang kurang antusias dengan pemilu dan memilih menjadi golput.
3
Adanya parpol lebih dari satu
Ada , alasannya karena saat pemilu diIndonesia sudah terdapat lebih dari satu parpol dan bahkan jumlahnya lebih dari 30 buah parpol.
Kualitas : dengan banyaknya parpol dapat menampung banyak apresiasi rakyat, dan rakyat pun dapat memilih untuk masuk ke parpol yang memiliki kesamaan   visi dan misi dengan dirinya.
Kekurangan : tidak semua parpol memiliki kualitas yang bagus, dan jika terlalu banyak parpol akan membutuhkan lebih banyak biaya saat pemilu.
4
Adanya partai politik oposisi
Ada, karena dalam pemerintahan Indonesia terdapat partai koalisi yang memihak presiden dan partai oposisi yang tidak memihak presiden agar pemerintahan tidak ditentukan oleh para pemegang kekuasaan saja.
Kualitas : partai oposisi dapat menampung pendapat rakyat yang berlainan dengan pemerintahan, dan berusaha melakukan pengawasan agar kekuasaan tidak dikuasi oleh satu pihak saja.
Kekurangan : terkadang partai oposisi membuat pertentangan dalam pemerintahan dalam memilih keputusan karena berbeda pendapat , dan terlihat seperti ingin merebut  dan menjatuhkan kekusaan tertinggi.
5
Adanya kebebasan pers
Ada, karena sekarang wartawan dapat mencari informasi dengan bebas dan lebih mudah, juga dapat diberitakan secara luas tanpa ada yang ditutupi.
Kualitas : kualitas atau kelebihannya rakyat dapat mengetahui berita yang berkualitas & benar-benar terjadi tanpa kebohongan dan berita diungkap secara menyeluruh.
Kekurangan : masih ada pekerja berita yang menambah informasi palsu kedalam beritanya, atau hanya menampilkan berita jelek/buruk karena lebih menarik dan laku dimasyarakat.
6
Adanya kekuasaan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
Ada, karena terdapat lembaga hukum dan pengadilan seperti MA dan MK di Indonesia.
Kualitas : kualitasnya cukup bagus dengan menegakkan hukum diIndonesia dan membela yang benar serta menghukum yang salah.
Kekurangan : hukum  diIndonesia   kurang tegas dan masih bisa dibeli dengan uang sehingga hanya menguntungkan satu pihak saja.
7
Adanya pendidikan politik bagi warga negara
Ada, dengan adanya pelajaran PKN diKBM pada sekolah-sekolah diIndonesia.
Kualitas : pendidikan politik diIndonesia sudah cukup baik sehingga  dapat membuat warga Negara secara umum mengetahui  dunia politik dan pemerintahan.
Kekurangan : belum semua orang mendapatkan pendidkan politik dengan baik  karena kurang sarana dan prasarana sekolah, dan bagi orang  memiliki ilmu politik kurang dimanfaatkan untuk memajukan Indonesia.

Sabtu, 08 Oktober 2011

SEJARAH: KERAJAAN BALI KUNO_(sma kelas XI)





GEOGRAFIS

Kerajaan Bali kuno terletak dipulau Bali yang berada di sebelah timur pulau jawa.
Kerajaan bali mempunyai hubungan sejarah yang erat dengan kerajaan-kerajaan dipulau jawa khususnya jawa timur (singasari dan majapahit).

KEHIDUPAN POLITIK

            Pada prasasti tertua diBali (tahun 882 M) memberitakanperintah membuat pertapaan & pasanggrahan di Bukit Kintamani, tetapi tidak disebutkan raja yang memerintah.
            Demikian juga prasasti berangka  tahun 911 M, yang isinya memberi izin kepada penduduk Desa Trunyaan membangun tempat suci bagi pemujaan Bhattara da Tonta
            Munculnya kerajaan bali  dapat diketahui melalui prasasti Blanjong (Sanur) yang berangka tahun 914 M yang ditulis dengan huruf Pranagari dan Kawi, sedangkan bahasanya ialah Bali Kuno dan Sanskerta.

RAJA-RAJA YANG MEMERINTAH DI KERAJAAN BALI :

         Raja Pertama ialah Kesari Warmadewa             yang bertakhta di Istana Singhadwala & merupakan raja yang mendirikan Dinasti  Warmadewa. Dua tahun            kemudian ia digantikan Ugrasena.
         Raja Ugrasena (915-942) bertakhta di Istana     singhamandawa & ia meninggalkan sembilan prasasti yang umumnya berisi pembebasan pajak untuk daerah-daerah tertentu.
         Raja ke-3 adalah Aji Tabanendra             Warmadewa (955-967) ia memerintah bersama permaisurinya yaitu Sri      Subadrika Dharmadewi.
         Raja ke-4 adalah Janasadhu Warmadewa (975-983).
         Tahun 983 muncul raja wanita yang bernama Sri Wijaya Mahadewi, yang kemudian digantikan oleh Udayana Warmadewa.
Udayana Warmadewa memerintah bersama permaisurinya yaitu Gunapriya Dharmapatni yang lebih   dikenal Mahendradatta, mereka   memerintah bersama sampai tahun 1001 M, karena pada tahun itu Mahendradatta meninggal. Udayana meneruskan pemerintahannya     sampai tahun 1011 M. Udayana memiliki 3 orang anak yaitu :  Airlangga, Marakata, dan Anak Wungsu. Karena Airlangga menjadi menantu Dharmamangsa di Jawa Timur, maka yang menggantikan Udayana adalah Marakata.
         Raja Marakata (1011-1022) bergelar Dharmawangsawardhana Marakata Pangkajasthana Uttunngadewa , ia dianggap  sebagai kebenaran hukum yang selalu memerhatikan & melindungi rakyat, maka ia disegani & ditaati oleh rakyatnya. Pengganti Marakata ialah Anak Wungsu.
         Anak Wungsu (1049-1077) adalah raja yang paling banyak meninggalkan prasasti (kurang lebih 28 buah prasasti)     dan ia berhasil mewujudkan kerajaan yang damai, aman, dan sejahtera. Anak Wungsu  dianggap oleh rakyatnya sebagai penjelmaan Dewa Hari (Dewa kebaikan), dan masa pemerintahannya gemilang. Anak Wungsu berhasil membangun kompleks percandian di Gunung Kawi, dan setelah ia meninggal, ia didharmakan di candi tersebut.
         Raja Jayasakti (1135-1150), pada  saat itu agama Buddha,   Siwaisme, dan Waisnama             berkembang dengan baik, dan     ia disebut sebagai penjelmaan Dewa Wisnu. Kitab undang-undang yang berlaku pada saat itu adalah Utara Widdhi Balawan & Raja Wacana/Rajaniti.
         Raja Jayapangus (1177-1181) yang dianggap sebagai penyelamat rakyat yang terkena malapetaka karena melalaikan ibadah, ia mendapat   wahyu dari dewa untuk mengajak  rakyat mengadakan ritual agama             yang sekarang dikenal dengan  Upacara Galungan. Kitab yang digunakan adalah kitab Mana Wakamandaka.
Setelah Jayapangus, Bali diperintah oleh raja-raja yang lemah. Bali kemudian berhasil ditaklukan oleh Gajah Mada dan menjadi wilayah kekuasaan Malapahit.

Kehidupan Sosial Ekonomi


Structure masyarakat pada masa Kerajaan Bali Kuno sesuai dengan kebudayaan Hindu India.
Yaitu dengan sistem kasta yang disebut caturwarna. Untuk masyarakat yang diluar kasta disebut budak / njaba.
Kegiatan perdagangannya pun sudah cukup maju. Dibeberapa desa terdapat golongan saudagar yang disebut wanigrama dan wanigrami. Mereka memiliki pejabat yang mengurus kegiatan perdagangan yang disebut banigrama/banigrami

KEHIDUPAN BUDAYA

Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Bali berpengaruh besar pada masyarakatnya, agama Hindu diBali telah bercampur dengan adat-istiadat sehingga Hindu khas Bali disebut Hindu Dharma.
Agama Buddha juga berkembang walau tak sepesat agama Hindu.Karena dapat diketahui dari jumlah pendeta Hindu yang bergelar dang acarrya lebih bayak daripada pendeta agama Buddha yang bergelar dang upadhyaya.
Di bidang budaya berkaitan dengan kehidupan keagamaan dapat dilihat dari bangunan peninggalan masa kuno seperti Candi Padas di Gunung Kawi dan Pura Agung Besakih
Agama Hindu dan Buddha dapat hidup berdampingan seacara damai menunjukan adanya toleransi yang tinggi dalam masyarakat Bali.